Pelajari hukum bacaan Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah dalam tajwid, termasuk definisi, cara membaca, dan contohnya
Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan. Salah satu bagian penting dari ilmu tajwid adalah hukum bacaan Idgham. Idgham secara bahasa berarti memasukkan, sedangkan dalam istilah tajwid, Idgham adalah memasukkan huruf yang sukun ke dalam huruf yang bertasydid sehingga keduanya menjadi satu huruf yang bertasydid. Idgham dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai kedua jenis Idgham tersebut, termasuk definisi, cara membaca, dan contoh-contohnya.
Pengertian Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah
Idgham Bighunnah adalah Idgham yang disertai dengan dengung (ghunnah). Ghunnah adalah suara mendengung yang keluar dari pangkal hidung. Idgham Bighunnah terjadi ketika huruf Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ــًــ, ــٍــ, ــٌــ) bertemu dengan salah satu dari empat huruf, yaitu Ya' (ي), Nun (ن), Mim (م), dan Wau (و). Keempat huruf ini dikenal dengan sebutan Yarmalun (يرملون).
Contoh Idgham Bighunnah:
مِنْ يَوْمٍ menjadi مِـيَوْمٍ (Min Yawmin menjadi Miyawmin)
كَثِيرٌ مّنْهُمْ menjadi كَثِيرٌمِّنْهُمْ (Kathirun Minhum menjadi Kathirummimhum)
Idgham Bilaghunnah adalah Idgham yang tidak disertai dengan dengung. Idgham Bilaghunnah terjadi ketika huruf Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari dua huruf, yaitu Lam (ل) dan Ra' (ر). Kedua huruf ini tidak memerlukan suara mendengung saat di-Idgham-kan.
Contoh Idgham Bilaghunnah:
مِنْ لَدُنْ menjadi مِلَدُنْ (Min Ladun menjadi Miladun)
غَفُورٌ رَّحِيمٌ menjadi غَفُورٌرَّحِيمٌ (Ghafurun Rahim menjadi Ghafurrrahim)
Cara Membaca Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah
Cara Membaca Idgham Bighunnah:
Ketika huruf Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Yarmalun (ي, ن, م, و), maka kedua huruf tersebut dileburkan menjadi satu huruf yang bertasydid.
Ghunnah atau suara mendengung harus terdengar jelas selama dua harakat. Pastikan bacaan tidak terputus dan suara mengalir dengan lancar.
Contoh cara membaca Idgham Bighunnah:
Pada kata "مِنْ يَوْمٍ" (Min Yawmin), huruf "نْ" (Nun Sukun) bertemu dengan huruf "ي" (Ya'), sehingga dibaca menjadi "مِـيَوْمٍ" (Miyawmin) dengan mendengungkan suara "يَ".
Cara Membaca Idgham Bilaghunnah:
Ketika huruf Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Lam (ل) atau Ra' (ر), maka kedua huruf tersebut dileburkan tanpa suara mendengung.
Huruf yang dilebur menjadi satu huruf yang bertasydid harus dibaca dengan jelas, tanpa ghunnah. Pastikan bacaan tidak terputus dan suara mengalir dengan lancar.
Contoh cara membaca Idgham Bilaghunnah:
Pada kata "مِنْ لَدُنْ" (Min Ladun), huruf "نْ" (Nun Sukun) bertemu dengan huruf "ل" (Lam), sehingga dibaca menjadi "مِلَدُنْ" (Miladun) tanpa mendengungkan suara "ل".
Contoh-Contoh Bacaan Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah dalam Al-Qur'an
Contoh Idgham Bighunnah dalam Al-Qur'an:
Surah Al-Baqarah [2:196]:
Original: فَمَن نَّمَّتَعَ Dibaca: فَمَـنَّمَّتَعَ (Faman Namta'a)
Surah Al-Baqarah [2:19]:
Original: مِّمَّنْ يَقُولُ Dibaca: مِّمَّـنْ يَقُولُ (Mimma Yakulu)
Contoh Idgham Bilaghunnah dalam Al-Qur'an:
Surah Al-Baqarah [2:64]:
Original: أُولَـٰٓئِكَ لَهُمْ Dibaca: أُولَـٰٓئِكَ لَهُمْ (Ulaika Lahum)
Surah Al-Baqarah [2:84]:
Original: غَفُورٌ رَّحِيمٌ Dibaca: غَفُورٌرَّحِيمٌ (Ghafurrrahim)
Pentingnya Mempelajari Idgham dalam Membaca Al-Qur'an
Mempelajari hukum bacaan Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah sangat penting dalam membaca Al-Qur'an karena:
Mempertahankan Keaslian Bacaan Al-Qur'an:
Membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar memastikan bahwa kita membaca sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini penting untuk menjaga keaslian dan kemurnian bacaan Al-Qur'an.
Menghindari Kesalahan Makna:
Bacaan yang salah dapat mengubah makna dari ayat-ayat Al-Qur'an. Dengan mempelajari dan menerapkan hukum tajwid, kita dapat menghindari kesalahan dalam membaca yang bisa merusak makna asli dari ayat-ayat tersebut.
Meningkatkan Kekhusyukan dalam Ibadah:
Membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar dapat meningkatkan kekhusyukan dan keindahan bacaan, sehingga membantu pembaca dan pendengar untuk lebih khusyuk dalam beribadah.
Tips untuk Mempelajari dan Menghafal Hukum Idgham
Belajar dari Guru yang Kompeten:
Belajar tajwid dari guru yang berpengalaman sangat membantu dalam memahami dan menghafal hukum-hukum tajwid dengan benar. Seorang guru dapat memberikan bimbingan langsung dan memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi.
Latihan Rutin:
Melakukan latihan rutin membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar adalah kunci untuk menguasai hukum Idgham. Latihan secara konsisten akan membantu membiasakan lidah dan pendengaran dengan bacaan yang benar.
Menggunakan Sumber Belajar yang Tepat:
Gunakan buku, audio, dan video pembelajaran tajwid yang terpercaya sebagai sumber belajar. Banyak buku dan aplikasi yang menyediakan panduan lengkap tentang tajwid, termasuk contoh bacaan dan cara pelafalannya.
Bergabung dengan Kelompok Belajar:
Bergabung dengan kelompok belajar Al-Qur'an dapat memberikan motivasi tambahan dan kesempatan untuk berdiskusi serta bertukar pengalaman dengan sesama pelajar.
Mengingat dengan Mnemonik:
Menggunakan teknik mnemonik dapat membantu mengingat hukum-hukum tajwid. Misalnya, mengingat singkatan Yarmalun (يرملون) untuk huruf-huruf Idgham Bighunnah.
Kesimpulan
Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah adalah bagian penting dari ilmu tajwid yang harus dipahami dan diterapkan oleh setiap muslim yang membaca Al-Qur'an. Idgham Bighunnah melibatkan empat huruf (ي, ن, م, و) dan disertai dengan suara mendengung, sementara Idgham Bilaghunnah melibatkan dua huruf (ل, ر) tanpa suara mendengung. Mempelajari dan menguasai hukum bacaan ini sangat penting untuk menjaga keaslian, makna, dan keindahan bacaan Al-Qur'an. Melalui latihan rutin, bimbingan guru, dan penggunaan sumber belajar yang tepat, kita dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar. Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu memahami dan menerapkan hukum bacaan Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah.
Credit :
Penulis : Rafa Aditya
Gambar oleh zainsaade dari Pixabay
Komentar